Blok Masela menjadi kunci penting untuk menggantikan produksi gas lapangan-lapangan tua yang menurun
Indonesia berpotensi kekurangan gas bumi jika proyek gas Blok Masela tidak beroperasi sesuai jadwal pada 2027. Proyek raksasa ini menjadi kunci penting untuk menggantikan produksi gas lapangan-lapangan tua yang menurun.
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (Sekjen DEN) Djoko Siswanto mengatakan, proyek gas Blok Masela akan meningkatkan ketahanan energi.
“Kalau tidak ada Masela, misalnya tidak dapat berproduksi, kita akan kekurangan gas pada 2027,” kata Djoko dalam webinar Blok Masela Dalam Pembangunan Ekonomi Masyarakat Maluku, Rabu (8/12).
Pemerintah saat ini memiliki kontrak-kontrak Perjanjian Jual Beli Gas alias PJBG untuk pupuk, kelistrikan, industri, dan lainnya. Namun, kontrak-kontrak ini berpotensi tak dapat terpenuhi dengan menurunnya produksi gas dari lapangan-lapangan yang ada saat ini. Adapun dengan beroperasinya Blok Masela, menurut dia, pemerintah berharap kontrak-kontrak dalam negeri yang sudah ada tersebut, dapat dilanjutkan.
“Kalau itu sudah dipenuhi, kita ekspor. Jadi 65% produksi gas kita manfaatkan di dalam negeri, sisanya 35% ekspor,” ujar Djoko.
Setidaknya, terdapat tujuh perusahaan potensial pembeli gas Blok Masela, antara lain yakni PGN, PLN, Pupuk Indonesia, China National Offshore Oil Corporation (CNOOC), CPC Corporation, Sinopec, dan Kyushu Electric.
Sumber : https://katadata.co.id/amp/agustiyanti/berita/61b09498079d0/tanpa-blok-masela-indonesia-terancam-kekurangan-pasokan-gas-pada-2027